Kamis, 07 Mei 2020

Mengajar Gaya Motivator


Guru Betulan atau Guru Kebetulan ? Tips Menjadi Guru yang ...

GURU BETULAN ATAU GURU KEBETULAN ? Pertanyaan ini hanya diri kita sendiri yang bisa menjawabnya. Mengapa ada pertanyaan seperti itu? Apa maksud guru betulan dan guru kebetulan? Bagaimana caranya agar kita menjadi guru yang sesungguhnya?
Dalam kegiatan belajar menulis bersama Omjay akan mengupas tuntas tentang bagaimana menjadi guru yang dirindukan oleh siswa dengan menerapakan Mengajar Gaya Motivator (MGM)
Materi ini disamapaikan oleh Bapak Aris Ahmad Jaya.

Profil Narasumber


Aris Ahmad Jaya, lahir di Pati, 23 Februari 1974, pernah diterima di dua Universitas ternama di Indonesia tanpa tes yaitu IPB dan UGM, beliau menyelesaikan gelar dokter hewan pada tahun 2000 di IPB dan memperoleh gelar Magister Manajemen di UIKA bogor tahun 2015.
Aris Ahmad Jaya seorang motivator sekolah-sekolah unggul di Indonesia, selain menjadi motivator beliau juga sebagai coach dan konsultan di sekolah- sekolah di Indonesia untuk menemikan kekhasan dan kekhususan.Beliau juga pendiri sekaligus CEO di lembaga Abco SUGESTI MOTIVATINDO yang bergerak di bidang motivasi dan konsultan bagi sekolah- sekolah unggul di Indonesia serta lembaga- lembaga baik pemerintah maupun swasta yang ada di Indonesia. Beliau telah mempublikasikan buku best selle diantaranya buku TIGA PULUH HARI MENCARI JATI DIRI, LOVE COACH PARENTING, SPIRIT OF SUKSES, dan buku lainnya.

Dalam masa pandemic covid19, pemerintah telah mengumumkan untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah. Sehubungan dengan diumumkannya aturan tersebut, semua guru melaksanakan tugas mengajar dari rumah (Work From Home). Berkaitan dengan hal tersebut tentunya guru harus mengubah kebiasaan gaya mengajar agar dapat menyesuaikan dengan sistem pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran Daring.
Dengan momentum saat ini , ketika anak-anak  sedang belajar di rumah guru pun seharusnya belajar kembali tentang bagaimana memiliki seni menyampaikan, memiliki seni untuk dicintai, dirindukan oleh anak didiknya sehingga pembelajaran sedemikian menjadi menarik.Bagaimana  menjadi pribadi yang mampu menarik dan menyenangkan, pribadi yang dirindukan dan pribadi yang mampu menginspirasi serta menjadikan anak didik kita mencintai kita sebelum mencintai pelajaran yang kita ajarkan.
Dalam pembelajaran online secara gratis yang diselenggarakan oleh seorang guru blogger ternama di Indonesia yaitu Bapak Wijaya Kusumah atau yang akrab disebut OmJay kali ini, narasumber memberikan materi “Mengajar Gaya Motivator”

KATAGORI GURU (menurut narasumber)
A.      Guru berdasarkan niat.
Guru,berdasarkan niat seseorang menjadi guru membagi dua, yang pertama adalah guru betulan yang kedua adalah guru kebetulan.
1.      Guru betulan adalah guru yang memang dari awal ingin menjadi seorang pendidik, ingin mengajar dan memang dia ingin menjadi guru. Seorang guru yang diidamkan, guru yang memiliki energi untuk mengajar, energi untuk bertemu dengan siswa, energi untuk menularkan keilmuannya kepada anak didiknya. Guru betulan memang guru yang diidamkan.
2.      Guru kebetulan,  yaitu kebetulan ada lowongan menjadi pengajar maka dia menjadi guru, kebetulan lulus dari universitas dan sambil menunggu pekerjaan maka dia melamar menjadi guru dan kebetulan diterima makanya akhirnya menjadi guru. Seterusnya kebetulan ada yayasan orang tua yang butuh guru untuk di memenej sehingga mau tidak mau harus melanjutkan impian orang tua, akhirnya menjadi guru dan pendidik di yayasan itu. Kebetulan ada teman yang mengajak, daripada menganggur maka menjadi guru.

Apakah guru kebetulan itu salah? Salah, kalau kebetulan yang terus-menerus dan tidak mau belajar. Namun, kadang-kadang guru kebetulan pula akan menjadi guru betulan ketika dia mau belajar mau mengerti bahwa ini bagian proses yang harus dihadapi. Kadang ada guru kebetulan pun bisa menjadi guru yang mencintai, guru yang dicintai, guru yang menyelami kegiatan belajar mengajar dengan sungguh-sungguh karena dia menyadari bahwa ini bagian dari sebuah proses yang baik yang harus dijalankan.

Apakah seseorang itu menjadi guru betulan atau guru kebetulan, tidak ada masalah. Yang menjadi masalah adalah ketika seseorang tidak mau menerima profesi sebagai seorang guru itu.  Guru betulan maupun  guru kebetulan ketika kita menerima profesi  ini sebagai bagian dari sebuah pilihan, kita harus mau memberi pembelajaran dengan cara yang baik dan menyenangkan, menginspirasi anak didik , mencintai ilmu yang disampaikan, maka sesungguhnya guru betulan maupun guru kebetulan, buahnya akan manis manakala dia adalah guru yang mencintai profesinya. Apa artinya guru betulan namun tidak mau belajar, menyampaikan asal-asalan, dan menyesali pilihan hidupnya.

B.     Guru berdasarkan kinerja:
1.      Guru nyasar.guru nyasar artinya guru yang tidak mempunyai target, arah, dan energi untuk mengajar, kehadiran guru nyasar menjadikan jam dinding bergerak lambat karena siswa mudah jenuh. guru yang seperti ini cara mengajarnya biasanya tidak disukai siswa.
2.      Guru bayar, guru yang mengajar berdasarkan energi terkait dengan finansial atau uang, mood mengajar sangat tergantung adanya gaji dan tunjangan guru yang diperoleh.Guru bayar bisa membuat siswa tidak mendapatkan figur yang benar- benar menginspirasinaya.
3.      Guru sadar, guru sadar biasanya guru yang dicintai dan dirindukan oleh siswanya.Pembelajarannya menyenangkan dan kehadirannya sangat dirindukan oleh siswa.

Langkah-langkah mengajar gaya motivator atau MGM
Ø  Jadilah guru yang menarik dan menyenangkan.
Guru yang menarik berarti memiliki daya tarik. Guru yang menyenangkan adalah guru yang memiliki daya yang menjadikan murid- murid merindukan kita. Untuk menarik dan untuk menyenangkan tentu kita harus mempelajari pola sederhana yang ketika dicoba dibuktikan kita akan mendapatkan sebuah rasa baru yang akan diterima oleh murid- murid. 
Bagaimana menarik kemudian bagaimana menyenangkan? Dimulai dari apa yang terlihat menyenangkan ketika pandangan pertama murid sudah suka dengan kita. Tatapan pertama murid sudah nyaman dengan kita,  maka kita sudah mulai masuk ke daya tarik.



Untuk menjadi guru yang menarik ada 3 langkah sederhana .
1.      persiapkan diri dengan latihan sebanyak mungkin  bagaimana menjadi pribadi yang menarik, contohnya dari sisi penampilan, kita adalah seseorang yang memang mempersiapkan penampilan terbaik karena kita adalah sosok yang menarik. Dari segi berperilaku kita juga sosok yang menarik sehingga murid kita menilai  bukan sekedar ketika ada di dalam ruangan tapi juga ketika ada di luar kelas atau di luar ruangan. Untuk menarik, kita harus mampu menunjukkan bahwa diri kita benar-benar layak untuk diizinkan oleh murid kita . Untuk diizinkan ini kita perlu tahu diizinkan adalah ketika murid kita mengizinkan dirinya memperhatikan bukan sekedar melihat mendengarkan bukan sekedar mendengar jadi kita harus mampu menjadi pribadi yang layak untuk diperhatikan dan layak untuk didengarkan.
2.      Berikan simulasi- simulasi atau game- game sederhana sebelum pembelajara dimulai,misalnya game tepuk, tebak- tebakan, atau game-game yang bisa diambil dari internet agar kita mudah mengamati dan malakukan ATM ( Amati Temukan  Meniru ) dengan demikian suasana menjadi menyenangkan.Setelah mereka nyaman dengan suasana kelas maka menjadi menyenangkan dan siswa akan mau mengikuti apa yang kita inginkan, menyerap materi yang kita ajarkan.Setiap kali murid melakukan kebaikan, puji mereka.
3.      Tangkap basah kebaikan,Tempa besi selagi panas, artinya apresiasi prosesnya, apresiasilah murid kita saat mereka melakukan kebaikan, tidak menunggu kenaikan kelas.Apresiasi bisa secara personal atau klasikal. Dengan sering mengapresiasi murid- murid kita juga akan mengapresiasi kita.
Dengan mengapresiasi kita diapresiasi, dengan menghargai kita dihargai, dengan memberi sesungguhnya kita menerima.Guru yang pelit aprsiasi adalah guru yang menjerumuskan muridnya. Jangan sampai karena mereka tidak suka oleh guru dan tidak suka pelajaran yang diberikan oleh guru, sehingga guru itu menjadikan konekstor keburukan atau ketidakberhasilan bagi murid- murid kita.

Ø  Berikan label positif kepada para siswa. .
Label positif bisa diberikan secara individu atau klasikal.
·         Contoh :  “ Kelas ini adalah kelas paling hebat dibanding kelas- kelas lain”
Kata- kata guru adalah proposal hidup bagi para murid di masa depan.
·         Contoh lain : “ Kelas ini adalah kelas yang sangat kompak, kelas yang antusias, kelas yang keren, maka saya berikan nama kelas ini adalah kelas lebah, lebah memberi manfaat, berguna, tak pernah merusak dan kompak ”. Ketika disepakati label kelas ini akan membangun persepsi. Kata- kata kita mempengaruhi pola- pola kehidupan bagi murid- murid kita.
·         Contoh label hebat secara individu, si cerdas, si jenius, sang kreator, sesuai dengan apa yang dimiliki murid kita.

Kesimpulan:

Peran seorang guru untuk menjadi idola yang menarik adalah peran yang sangat penting. Jadilah seorang guru yang dicintai kehadirannya, guru yang dirindukan kepergiannya,  guru yang menginspirasi bagi para siswa, dan guru yang menjadi history dalam kehidupan siswa- siswa kita.


Mengajar Gaya Motivator

GURU BETULAN ATAU GURU KEBETULAN   ? Pertanyaan ini hanya diri kita sendiri yang bisa menjawabnya. Mengapa ada pertanyaan seperti itu? A...