GURU BETULAN ATAU GURU KEBETULAN ? Pertanyaan ini hanya diri kita sendiri yang bisa menjawabnya. Mengapa ada pertanyaan seperti itu? Apa maksud guru betulan dan guru kebetulan? Bagaimana caranya agar kita menjadi guru yang sesungguhnya?
Dalam kegiatan belajar menulis bersama Omjay akan mengupas tuntas tentang bagaimana menjadi guru yang dirindukan oleh siswa dengan menerapakan Mengajar Gaya Motivator (MGM)
Materi ini disamapaikan oleh Bapak Aris Ahmad Jaya.
Profil Narasumber
Aris Ahmad Jaya seorang motivator sekolah-sekolah unggul di Indonesia,
selain menjadi motivator beliau juga sebagai coach dan konsultan di sekolah-
sekolah di Indonesia untuk menemikan kekhasan dan kekhususan.Beliau juga
pendiri sekaligus CEO di lembaga Abco SUGESTI MOTIVATINDO yang bergerak di
bidang motivasi dan konsultan bagi sekolah- sekolah unggul di Indonesia serta
lembaga- lembaga baik pemerintah maupun swasta yang ada di Indonesia. Beliau
telah mempublikasikan buku best selle diantaranya buku TIGA PULUH HARI MENCARI
JATI DIRI, LOVE COACH PARENTING, SPIRIT OF SUKSES, dan buku lainnya.
Dalam masa pandemic covid19, pemerintah telah mengumumkan untuk bekerja
dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah. Sehubungan dengan
diumumkannya aturan tersebut, semua guru melaksanakan tugas mengajar dari rumah
(Work From Home). Berkaitan dengan hal tersebut tentunya guru harus mengubah
kebiasaan gaya mengajar agar dapat menyesuaikan dengan sistem pembelajaran
jarak jauh atau pembelajaran Daring.
Dengan
momentum saat ini , ketika anak-anak sedang belajar di rumah guru pun seharusnya belajar
kembali tentang bagaimana memiliki seni menyampaikan, memiliki seni untuk dicintai, dirindukan oleh anak didiknya sehingga
pembelajaran sedemikian menjadi menarik.Bagaimana
menjadi pribadi yang mampu menarik dan
menyenangkan,
pribadi yang dirindukan dan pribadi yang mampu menginspirasi serta menjadikan
anak didik kita mencintai
kita sebelum mencintai pelajaran yang
kita ajarkan.
Dalam pembelajaran online secara gratis yang diselenggarakan oleh seorang
guru blogger ternama di Indonesia yaitu Bapak Wijaya Kusumah atau yang akrab
disebut OmJay kali ini, narasumber memberikan materi “Mengajar Gaya Motivator”
KATAGORI GURU (menurut
narasumber)
A.
Guru
berdasarkan niat.
Guru,berdasarkan niat seseorang menjadi guru membagi dua, yang pertama
adalah guru betulan yang kedua adalah guru kebetulan.
1.
Guru
betulan adalah guru yang memang dari awal ingin menjadi seorang pendidik, ingin
mengajar dan memang dia ingin menjadi guru. Seorang guru yang diidamkan, guru
yang memiliki energi untuk mengajar, energi untuk bertemu dengan siswa, energi
untuk menularkan keilmuannya kepada anak didiknya. Guru betulan memang guru
yang diidamkan.
2.
Guru
kebetulan, yaitu kebetulan ada lowongan
menjadi pengajar maka dia menjadi guru, kebetulan lulus dari universitas dan
sambil menunggu pekerjaan maka dia melamar menjadi guru dan kebetulan diterima
makanya akhirnya menjadi guru. Seterusnya kebetulan ada yayasan orang tua yang
butuh guru untuk di memenej sehingga mau tidak mau harus melanjutkan impian
orang tua, akhirnya menjadi guru dan pendidik di yayasan itu. Kebetulan ada
teman yang mengajak, daripada menganggur maka menjadi guru.
Apakah guru kebetulan itu salah? Salah, kalau kebetulan
yang terus-menerus dan tidak mau belajar. Namun, kadang-kadang guru kebetulan
pula akan menjadi guru betulan ketika dia mau belajar mau mengerti bahwa ini
bagian proses yang harus dihadapi. Kadang ada guru kebetulan pun bisa menjadi
guru yang mencintai, guru yang dicintai, guru yang menyelami kegiatan belajar
mengajar dengan sungguh-sungguh karena dia menyadari bahwa ini bagian dari
sebuah proses yang baik yang harus dijalankan.
Apakah seseorang itu menjadi guru betulan atau guru
kebetulan, tidak ada masalah. Yang menjadi masalah adalah ketika seseorang tidak
mau menerima profesi sebagai seorang guru itu.
Guru betulan maupun guru
kebetulan ketika kita menerima profesi ini sebagai bagian dari sebuah pilihan, kita
harus mau memberi pembelajaran dengan cara yang baik dan menyenangkan,
menginspirasi anak didik , mencintai ilmu yang disampaikan, maka sesungguhnya
guru betulan maupun guru kebetulan, buahnya akan manis manakala dia adalah guru
yang mencintai profesinya. Apa artinya guru betulan namun tidak mau belajar, menyampaikan
asal-asalan, dan menyesali pilihan hidupnya.
B. Guru berdasarkan kinerja:
1.
Guru
nyasar.guru nyasar artinya guru yang tidak mempunyai target, arah, dan energi
untuk mengajar, kehadiran guru nyasar menjadikan jam dinding bergerak lambat
karena siswa mudah jenuh. guru yang seperti ini cara mengajarnya biasanya tidak
disukai siswa.
2.
Guru
bayar, guru yang mengajar berdasarkan energi terkait dengan finansial atau
uang, mood mengajar sangat tergantung adanya gaji dan tunjangan guru yang
diperoleh.Guru bayar bisa membuat siswa tidak mendapatkan figur yang benar-
benar menginspirasinaya.
3.
Guru
sadar, guru sadar biasanya guru yang dicintai dan dirindukan oleh
siswanya.Pembelajarannya menyenangkan dan kehadirannya sangat dirindukan oleh
siswa.
Langkah-langkah mengajar gaya
motivator atau MGM
Ø Jadilah
guru yang menarik dan menyenangkan.
Guru yang menarik berarti memiliki daya tarik. Guru yang
menyenangkan adalah guru yang memiliki daya yang menjadikan murid- murid
merindukan kita. Untuk menarik dan untuk menyenangkan tentu kita harus
mempelajari pola sederhana yang ketika dicoba dibuktikan kita akan mendapatkan
sebuah rasa baru yang akan diterima oleh murid- murid.
Bagaimana menarik kemudian bagaimana menyenangkan? Dimulai
dari apa yang terlihat menyenangkan ketika pandangan pertama murid sudah suka
dengan kita. Tatapan pertama murid sudah nyaman dengan kita, maka kita sudah mulai masuk ke daya tarik.
Untuk menjadi guru yang menarik ada 3 langkah sederhana .
1.
persiapkan
diri dengan latihan sebanyak mungkin bagaimana menjadi pribadi yang menarik,
contohnya dari sisi penampilan, kita adalah seseorang yang memang mempersiapkan
penampilan terbaik karena kita adalah sosok yang menarik. Dari segi berperilaku
kita juga sosok yang menarik sehingga murid kita menilai bukan sekedar ketika ada di dalam ruangan
tapi juga ketika ada di luar kelas atau di luar ruangan. Untuk menarik, kita
harus mampu menunjukkan bahwa diri kita benar-benar layak untuk diizinkan oleh murid
kita . Untuk diizinkan ini kita perlu tahu diizinkan adalah ketika murid kita
mengizinkan dirinya memperhatikan bukan sekedar melihat mendengarkan bukan
sekedar mendengar jadi kita harus mampu menjadi pribadi yang layak untuk
diperhatikan dan layak untuk didengarkan.
2.
Berikan
simulasi- simulasi atau game- game sederhana sebelum pembelajara dimulai,misalnya
game tepuk, tebak- tebakan, atau game-game yang bisa diambil dari internet agar
kita mudah mengamati dan malakukan ATM ( Amati Temukan Meniru ) dengan demikian suasana menjadi
menyenangkan.Setelah mereka nyaman dengan suasana kelas maka menjadi
menyenangkan dan siswa akan mau mengikuti apa yang kita inginkan, menyerap
materi yang kita ajarkan.Setiap kali murid melakukan kebaikan, puji mereka.
3.
Tangkap
basah kebaikan,Tempa besi selagi panas, artinya apresiasi prosesnya,
apresiasilah murid kita saat mereka melakukan kebaikan, tidak menunggu kenaikan
kelas.Apresiasi bisa secara personal atau klasikal. Dengan sering mengapresiasi
murid- murid kita juga akan mengapresiasi kita.
Dengan
mengapresiasi kita diapresiasi, dengan menghargai kita dihargai, dengan memberi
sesungguhnya kita menerima.Guru yang pelit aprsiasi adalah guru yang
menjerumuskan muridnya. Jangan sampai karena mereka tidak suka oleh guru dan
tidak suka pelajaran yang diberikan oleh guru, sehingga guru itu menjadikan
konekstor keburukan atau ketidakberhasilan bagi murid- murid kita.
Ø
Berikan label positif kepada para siswa. .
Label positif bisa diberikan secara individu atau
klasikal.
·
Contoh
: “ Kelas ini adalah kelas paling hebat
dibanding kelas- kelas lain”
Kata- kata guru
adalah proposal hidup bagi para murid di masa depan.
·
Contoh
lain : “ Kelas ini adalah kelas yang sangat kompak, kelas yang antusias, kelas
yang keren, maka saya berikan nama kelas ini adalah kelas lebah, lebah memberi
manfaat, berguna, tak pernah merusak dan kompak ”. Ketika disepakati label
kelas ini akan membangun persepsi. Kata- kata kita mempengaruhi pola- pola
kehidupan bagi murid- murid kita.
·
Contoh
label hebat secara individu, si cerdas, si jenius, sang kreator, sesuai dengan
apa yang dimiliki murid kita.
Kesimpulan:
Peran seorang guru untuk menjadi idola yang menarik adalah
peran yang sangat penting. Jadilah seorang guru yang dicintai kehadirannya,
guru yang dirindukan kepergiannya, guru
yang menginspirasi bagi para siswa, dan guru yang menjadi history dalam
kehidupan siswa- siswa kita.